Untukmu, Sahabatku



Terima kasih,
mengajarkan aku untuk senyum kembali,
Terima kasih kau selalu membuatkan aku lupa sakitnya sebuah ujian,
Terima kasih,
kau sentiasa dukung aku dengan kata-kata yang membangkitkan,
Terima kasih,
kau ingatkan aku,
sungguh luas Rahmat dan Kasih sayang Tuhan,
Terima Kasih,
kau pegang dan genggam tangan ini,
bawa aku semula ke jalan kebenaran,
Terima kasih,
selalu meminjamkan bahu,
untuk aku mengalirkan airmata,
sehingga terlena.

Dari detik perkenalan sehingga saat ini.

26.06.2019.
@rawiah_ry

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjahit Sayapku

Image
Tika aku, Menjahit sayapku, Walauku tidak tahu, Terjadi seperti apa nantinya, Apakah aku bisa terbang, ataupun tidak, Namun ku tetap, Ingin mengajak kamu, Belajar bersama, Menjahit sayap masing-masing, Agar bisa terbang bersama, Namun, Tika menjahit sayapku, Rupanya, ditengahnya tanganku berdarah, Jahitanku salah, Jahitan sayap mereka juga turut salah, Aku katakan pada mereka, Aku mohon maaf, Ayuh kita mulakan semula, Bangkit dari sebuah kegagalan, Menjahit sayap kita, Sehingga kita bisa terbang bersama. Kasihry, Selamat Datang Disember. 2019.
Read more

Ada~~

Image
Ada yang perlu, di simpan rapi, kemas berkunci, saat berjalan jauh, niat memaknai, kehidupan diri, Menitipnya, dengan penuh harap, hanya pada Ilahi, Dia sebaik-baik penjaga, apa yang ada di langit, dan juga dibumi. Kasihry, 171119.
Read more

Malam Yang Pekat

Image
Malam yang pekat, saat insan lain, sedang, nyenyak tidur dibuai mimpi, sedang ada yang, menangis tersungkur dibucu katil, tiada datang memapah, membantu berdiri. Malam yang pekat, dirinya sendirian, gelap gelita, mencari dimana ada cahaya, keluar dari gelapnya malam, sunyinya kiri dan kanan. Malam yang pekat, selalu gusar bila ianya hadir, walau malam sinonim dengan ketenangan, namun baginya, suatu kegusaran, Kerna malam yang pekat, membuat dia ingat, pengalaman buruk, matanya menjadi segar bugar, sehingga cahaya mentari, hadir di pagi hari. Malam yang pekat, Menuju sebuah meja, dikamarnya, Dirinya duduk dengan tenang, dan perlahan, namun banyak persoalan, bermain difikiran, lalu, dia memutuskan, meluahkan segala rasa, di atas kertas lama, Satu persatu, setiap rasa itu, ditumpahkan, untuk melegakan, sesaknya dada, kusutnya fikiran. Kasihry.
Read more